Capital Sharia Fixed Income Catat Return 6,28% Setahun, Pilihan Syariah saat Pasar Obligasi Menguat
Bareksa.com - Pergi umroh di bulan Ramadan menjadi favorit bagi umat Muslim, karena hadis yang menyebutkan pahalanya setara dengan berhaji bersama Nabi Muhammad SAW. Agar bisa pergi umroh dengan tenang, kamu perlu menyiapkan tidak hanya niat tetapi juga biaya untuk membeli paket umroh. Reksa dana syariah bisa menjadi salah satu cara untuk menyiapkan biaya umroh.
Satu produk reksa dana syariah yang dapat menjadi pertimbangan untuk mengumpulkan uang jangka menengah adalah Capital Sharia Fixed Income. Reksa dana pendapatan tetap syariah ini terbilang baru tetapi menawarkan potensi yang cukup besar.
Menurut kinerja historikal, dalam tiga bulan terakhir (per 22 Maret 2024), Capital Sharia Fixed Income mencatat imbal hasil (return) 1,52%. Angka ini kalau disetahunkan bisa mencapai 6,08%.
Sebagai informasi, reksa dana syariah adalah reksa dana yang hanya dapat berinvestasi di efek keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, dan tentunya masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Produk investasi ini sudah mendapatkan Pernyataan Kesesuaian Syariah Dewan Pengawas Syariah PT Capital Asset Management (Capital AM).
Simulasi Investasi Reksa Dana
Bagaimana potensi imbal hasil ini? Mari gunakan simulasi untuk memberikan gambaran di investasi reksa dana secara rutin.
Misalnya investor memiliki modal awal Rp2 juta untuk beli reksa dana. Lalu, secara reguler menambah Rp1,5 juta setiap bulan, atau setara Rp50.000 per hari. Maka, dalam 24 bulan terkumpul total Rp38 juta.
Namun, angkanya berpotensi lebih tinggi lagi dengan asumsi return disetahunkan sebesar 6,08%. Maka, hasilnya bisa mencapai Rp40,4 juta, yang bisa membeli paket umroh untuk Ramadan dalam dua tahun lagi.
Tentang Capital Sharia Fixed Income
Menerima Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 05 Juni 2023, Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap ini memiliki kebijakan untuk berinvestasi sebesar 80-100% portofolionya pada Sukuk, sementara itu sekitar 0-20% pada pasar uang Syariah.
Capital AM menjelaskan bahwa strategi untuk pengelolaan Reksa Dana Capital Sharia Fixed Income adalah dengan melakukan alokasi pada Sukuk Pemerintah dan Korporasi, serta Deposito Syariah untuk menghasilkan return dan likuiditas portofolio yang optimal.
Capital AM juga menjelaskan bahwa pemilihan Sukuk sebagai aset dalam portofolio Reksa Dana Syariah dilakukan dengan hati-hati. Sukuk harus memiliki rating minimal investment grade dan memiliki net return di atas suku bunga Deposito Syariah rata-rata.
Berikut 10 aset terbesar (top holdings) reksa dana ini per Februari 2024:
Surat Berharga Syariah Negara seri SR016
Sukuk Ijarah Bkljt IV Global Mediacom Thp I Thn 2023 seri B
Sukuk Wakalah Bkljt I Medco Power IndoThp I Thn 2022 seri A
Sukuk Mudharabah II OKI Pulp & Paper Mills Thn 2022 seri B
Deposito Bank Victoria Syariah
Sukuk Mudharabah Bkljt III Indah Kiat Pulp & Paper Thp III Thn 2023 seri B
Sukuk Mudharabah Bkljt III Indah Kiat Pulp & Paper Thp I Thn 2023 seri A
Deposito Bank Aladin Syariah Tbk
Sukuk Wakalah Bkljt I Medco Power IndoThp III Thn 2024 seri A
Sukuk Mudharabah Bkljt I OKI Pulp & Paper Mills Thp II Thn 2023 seri B
Maka dari itu, Capital Sharia Fixed Income dapat menjadi pilihan bagi investor dengan profil risiko moderat jangka menengah serta yang mencari diversifikasi dalam produk Syariah. Reksa Dana ini bisa dibeli dengan modal mulai Rp100.000 di super app Bareksa dan Fitur Bareksa Umroh
Beli Capital Sharia Fixed Income
(ADV | hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.
